Seluruh Korban Kecelakaan Pesawat Sukhoi Selesai
Diidentifikasi
Minggu, 20/05/2012 - 21:35
JAKARTA, (PRLM).- Seluruh korban kecelakaan
pesawat Sukhoi Superjet 100 telah berhasil diidentifikasi, pada Minggu
(20/5). Dengan demikian, proses identifikasi sebanyak 45 penumpang
pesawat (sesuai manifes penerbangan joy flight) yang dilakukan oleh Tim
dari Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri itu dianggap telah
selesai.
Pengumuman hasil identifikasi seluruh korban Sukhoi itu lebih cepat
enam hari dari perkiraan waktu sebelumnya yang ditargetkan rampung pada
Sabtu (26/5/12) mendatang.
"Proses identifikasi keseluruhan korban Sukhoi telah berakhir pada
hari Minggu 20 Mei pukul 13.00 WIB atau hari kedelapan dimulainya
pencocokan post mortem dan ante mortem di Posko DVI RS Polri. Berkat doa
seluruh masyarakat, tim DVI merampungkan tugas lebih awal dari jadwal
yang telah ditentukan dengan hasil akurasi mencapai 100 persen," ujar
Ketua Komite DVI, Brigadir Jenderal Ahmad Mussadeq, saat memberikan
keterangan pers, di ruang Gedung Utama RS Polri, Jakarta, Minggu
(20/5/12).
Ahmad menjelaskan, kecepatan tim dalam mengidentifikasi seluruh
korban melebihi perkiraan semula. Tim DVI yang berjumlah 150 personel
yang dioptimalkan dengan pembagian tugas antara tim ante mortem dan tim
yang menangani post mortem.
Selain itu, tim mampu bertugas selama 24 jam nonstop dengan sistem
pembagian personel menjadi tiga shift. Tim yang bertugas fokus pada
proses ante mortem mengumpulkan data dari pihak keluarga korban yang
ikut dalam pesawat Sukhoi tersebut.
Proses identifikasi korban berpatokan pada data ante mortem yang
diserahkan oleh keluarga korban di Lanud Halim Perdanakusuma dan RS
Polri. Sementara itu, tim lainnya menangani data post mortem dari 35
kantong jenazah yang terdiri dari 30 kantong berisi body parts dan lima
kantong berisi properti yang telah diterima RS Polri.
"Tim post mortem mulai aktif bekerja pada 11 Mei setelah tim Basarnas
mengevakuasi jenasah dari lokasi jatuhnya pesawat," ujarnya.
Meski mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu perkiraan
sebelumnya, namun, proses identifikasi tersebut dilakukan sesuai
prosedur. Ia menjelaskan, tim DVI bekerja secara ilmiah dan profesional
dengan prinsip cepat, tepat, dan akurat, sehingga hasil data identikasi
dipastikan mencapai 100 persen.
"Proses identifikasi yang dilaksanakan sejak delapan hari silam di RS
Polri berdasarkan data gigi geligi, DNA, tanda-tanda medik, dan
properti," katanya.
Tim DVI juga tak lupa mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih bagi
seluruh pihak yang telah bekerja sama ikut mendukung proses
identifikasi.
"Terimakasih kepada seluruh dokter Polri, Basarnas yang telah
mengevakuasi korban, kepada Perguruan Tinggi yang telah mengirim
ahlinya, dan kepada pemerintah Rusia yang telah mengirim tim dan
perlengkapan pendukung identifikasi," tuturnya.
Meski begitu, ia meminta kepada pihak keluarga korban untuk bersabar.
Jenazah korban belum dapat diserah terimakan kepada masing-masing
keluarga korban.
Saat ini, Tim DVI masih harus melakukan sejumlah proses rekonstruksi
bagian tubuh masing-masing korban. Meskipun telah mencocokkan ante
mortem (data jenazah sebelum kematian) dengan post mortem (data jenazah
sesudah kematian), bagian tubuh yang ditemukan terpisah itu harus
dikumpulkan sesuai data setiap korban.
Rencananya, keluarga korban akan diberi kesempatan untuk melihat
jenazah di RS Polri, pada Selasa (22/5/12), mulai pukul 13.00 WIB,
sebelum prosesi penutupan peti jenazah.
Sementara pada Rabu (23/5), DVI akan menyerahkan jenazah kepada
Negara, untuk selanjutnya Negara akan melakukan serah terima jenazah
kepada keluarga korban. Rencananya, prosesi tersebut akan dilakukan di
Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (A-196/A-108)***